Setting Ip Address Static di Linux Ubuntu Server
Tulisan kali ini merupakan lanjutan dari prewriting
yang sudah Muee buat sebelumnya, yaitu mengenai Linux. Oiyaa sahabats, nstalasi
linux nya berhasil?Kalau udah berhasil, Muee mau sharing lagi nih gimana sih
setting IP Static di Ubuntu? Tapi sebelumnya sahabats pasti tau dong IP itu ada
IP static dan IP dynamic, apa yaa perbedaannya ?
IP Static, IP yang diberikan atau ip yang kita dapat secara manual.
Artinya kita akan diberi ip address dan mensettingnya secara manual. Misalnya
kita isi ip address di settingan pc kita 192.168.10.49 dengan dengan netmask
255.255.255.0. Sistem seperti ini biasanya digunakan oleh SERVER atau Comercial
Leased Line, tujuannya agar server dapat dijangkau dengan IP yang sama. Tapi
biasanya ISP tidak memberlakukan sistem ini.
IP Dynamic? Ini nih yang gak bikin pusing, IP Dynamic itu
berarti alokasi IPnya bisa berubah-ubah. Biasa menggunakan DHCP server. Di
setting komputer sahabats biasa pake setting automatic. Sebagian besar ISP
biasa menggunakan sistem ini karena dipandang lebih memudahkan user. Hanya saja
penggunaan dynamic IP biasanya akan terasa menyulitkan untuk kita yang biasa
menggunakan remote desktop. Untuk IP Dynamic ini, sahabats dapat mengetahui IP
nya dengan mengetikkan “ ifconfig “ pada terminal ( kalau di windows “command
prompt “ ).
Langkah-Langkah setting IP Addres Static di Ubuntu Server
adalah sebagai berikut :
1. Buka terminal Ubuntu nya. Login sebagai super user. Gunakan perintah
sudo su lalu tekan Enter. Proses ini akan meminta password dari sistem
yang digunakan (password komputer). Kemudian masuk ke root dengan
perintah : "sudo su" enter, kemudian masukkan password ubuntu nya.
2. Sistem operasi Linux Ubuntu, konfigurasi IP address disimpan pada
file /etc/network/interfaces maka lakukan konfigurasi pada file tersebut
dengan menggunakan utility nano.
Edit file /etc/network/interfaces dengan cara mengetikkan perintah :
nano /etc/network/interfaces lalu tekan enter. Setelah file tersebut ditampilkan, maka tampilannya akan seperti berikut :
3.Maka kita akan menemukan isi file interface seperti dibawah :
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
keterangan : eth0 di atas adalah Lan card, yang akan kita setting
menjadi static, sedangkan jika menggunakan koneksi wireless, maka
harusnya adalah wlan0.
4.Ganti kode yang di atas menjadi
auto eth0
iface etho inet static
address 192.168.10.49 (address yang diinginkan)
netmask 255.255.255.0
Penjelasan :
iface = interface
eth0 = interface yang digunakan (ethernet 0)
static = menggunakan IP address static / manual
Setelah konfigurasi selesai, tekan tombol Ctrl + X pada keyboard untuk keluar dari utility nano.
5. Muncul konfirmasi Save modifier buffer (ANSWERING "No" WILL DESTROY
CHANGES), tekan tombol Y untuk menyimpan konfigurasi.
6. IP address selesai dikonfigurasi!
Maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan IP address tersebut. Untuk
mengaktifkannya, restart networking dari sistem tersebut. Gunakan
perintah “ etc/init.d/networking restart “ lalu tekan Enter. Hasilnya
akan tampak seperti tampilan berikut :
7. Done! Untuk pengecekan, gunakan perintah ifconfig eth0 lalu tekan Enter.
8. Jika IP yang dihasilkan sudah benar dengan yang disetting,
maka IP address tersebut pun sudah dapat digunakan ke dalam jaringan. IP
address ini tidak akan hilang atau berganti meskipun komputer di restart.
9. Untuk mencoba jaringan dari alamat IP ini dapat dilakukan
ping kepada komputer lain pada jaringan yang sama, jika tercantum replay, maka
konfigurasi ini berhasil.
Disini, Muee bikin 4 PC dalam 1 jaringan. Dimana 2 PC di set
static ( PC 3&4 ) dan 2 PC lagi ( PC 1&2 ) di set dynamic.
Untuk dynamic seperti
yang dijelaskan diatas tadi merupakan IP otomatis. Setelah di setting ke 4 PC,
Muee melakukan test PING dari PC 1 ke PC2, PC 1 ke PC 3, dan PC 1 ke PC4.
Berhasil !https://rahmatauliaikhsan.wordpress.com/2015/09/21/konfigurasi-ip-address-ubuntu-secara-statik-dan-dinamik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar